Minggu, 21 Juni 2015

Tentang Wirausahawan Koperasi

Wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna (tepat dan berguna,efektif dan efisien),juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur.sedangkan Wirausaha adalah yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.dan istilah Kewirakoperasian dipakai sebagai istilah baku kewirausahaan.

Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam usaha komperatif dengan mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata,serta peningkatan kesejahteraan bersama.

Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan.

Kewirausahan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara komperatif. ini berarti kewirakopersian harus mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi koperasi.Tugas utama kewirakoperasian adalah mengambil prakasa inovatif artinya berusaha mencari ,menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama.Wirakoperasi harus mempunyai keberanian mengambil resiko karena dunia penuh dengan kepastian. Oleh karena itu dalam menghadapi situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil resiko. Kegiatan wirakoperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.Tujuan utama setiap wirakoperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteran bersama.

Wirakoperasi dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota manajer birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi.

Fungsi Kewirakoperasian

Fungsi atau kegiatan wirakoperasi ,jenis kewirakoperasian dibedakan menjadi 3 hal yaitu kewirakoperasian rutin,arbitrage dan inovatif.

1. Kewirakoperasian Rutin

Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha koperasi seperti produksi,pemasaran,personalia,keuangan,administrasi,dll.

2. Kewirakoperasian Arbitrage

Arbitrage di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua kondisi yang berbeda.Tugasutama wirakoperasi dalam hal ini mencari peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda.

3. Kewirakoperasian Inovatif

Wirakoperasi yang inovatif berarti wirakoperasi yang selalu tidak puas dengan kondisi yang ada.Iaselalu berusaha mencari,menemukan dan memanfaatkan peluang yang diperoleh.

 https://sukasukadwi.wordpress.com/2014/01/03/kewirakoperasian/

Kamis, 27 November 2014

softskill

Jenis – jenis asuransi dan perhitungannya

1.      Asuransi Kesehatan
Asuransi ini dapat dikategorikan sebagai jenis asuransi yang paling mudah dan banyak ditemui di kalangan masyarakat. Asuransi kesehatan biasanya diberikan oleh perusahaan atau instansi tempat seseorang bekarja. Contoh asuransi kesehatan yang dapat dipilih adalah asuransi rawat inap di rumah sakit dengan 2 macam jenis proteksi yakni proteksi dengan sistem kartu dan proteksi dengan sistem reimbursement. Jenis proteksi yang pertama dalam artian jika pemegang polis dirawat inap, maka proses pembayaran dapat dilakukan hanya dengan menunjukkan kartu provider. Selanjutnya, pihak asuransi yang akan membayar seluruh biaya rumah sakit, obat, kunjungan dokter, operasi dan lain-lain. Proteksi dengan sistem reimbursement mengharuskan pemegang polis untuk membayar terlebih dulu seluruh biaya rumah sakit dan kemudian melakukan klaim ke perusahaan asuransi.

2.      Asuransi Jiwa
Banyak yang beranggapan bahwasannya asuransi jiwa memiliki kesan untuk menyiapkan kematian. Di sisi lain, banyak juga yang beranggapan bahwa umur di tangan Tuhan dan ajal merupakan hak prerogatif milik Tuhan Yang Maha Esa. Asusransi jiwa ini tidak ditujukan untuk mengelak dari kematian, namun sebagai pelindung bagi keluarga yang nantinya ditinggalkan apabila terjadi hal-hal buruk yang menimmpa pemegang polis.
Terdapat 2 jenis asuransi jiwa yakni Term Life dan Whole Life. Asuransi Term Life akan memberilan proteksi atau perlindungan untuk jangka waktu tertentu mulai dari 1, 5 dan 10 tahun. Uang premi akan hangus pada akhir periode, namun nilai tanggungan produk asuransi ini akan menjadi jauh lebih besar. Asuransi Whole Life akan memberikan sistem proteksi seumur hidup. Hal ini tentunya mengakibatkan nilai premi menjadi lebih mahal dibandingkan asuransi term life. Apabila si pemegang polis tidak meninggal selama masa kontrak asuransi, maka ia dapat mengklaimnya dengan uang pertanggungan yang lebih kecil.
3.      Asuransi Kerugian
Jenis asuransi ini dikenal juga dengan istilah Non Life Insurance dan sudah diatur dalam UU No.2/1992 untuk menangani kerugian atas suatu usaha. Jenis asuransi kerugian ini diantaranya adalah asuransi kebakaran yang akan memberikan proteksi terhadap kerugian akibat kebakaran pada rumah, kantor, hotel dan sebagainya. Jenis asuransi kerugian lainnya adalah asuransi pengangkutan yang kan memberikan proteksi selama masa pengangkutan barang lewat darat, laut maupun udara. Jenis asuransi lain yang sering digunakan adalah asuransi kendaraan/mobil dan asuransi kecelakaan.

4.      Asuransi pendidikan 
Asuransi pendidikan adalah produk asuransi yang digunakan untuk menjamin biaya pendidikan anak sedari dini. Asuransi ini bisa dikatakan sebagai alternative tabungan pendidikan yang akan membiayai pendidikan buah hati Anda dari sekolah dasar (SD) sampai ke perguruan tinggi. Pada umumnya, asuransi ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu investasi dan proteksi.
Investasi bertujuan untuk mengumpulkan dana sehubungan dengan biaya pendidikan anak. Sedangkan proteksi bertujuan untuk melindungi dan menjamin biaya kesehatan anak ketika si buah hati jatuh sakit.
Untuk menghitung biaya pendidikan dengan sebenarnya bisa mengunakan RumusanTime Value Of Money dengan rumus sebagai berikut ;
FV = PV ( 1 + i ) n
Future Value = Nilai uang biaya pendidikan yang dibutuhkan kelak
Present Value = Nilai uang biaya pendidikan sekarang
Inflasi = Kenaikan biaya pendidikan pertahun
N = Sisa waktu untuk menghadapi waktu Kuliah

Diketahui :
Usia Anak Anda 0 atau 1 Tahun
Total Biaya Kuliah sampai lulus adalah sebesar Rp. 198.000.000,-
Inflasi Pendidikan 9% pertahunnya
Sisa waktu tinggal 18 tahun lagi
Dari contoh kasus ini kita dapat menghitung seberapa besar biaya pendidikan sebenarnya dengan cara mudah perhitungannya
FV = PV ( 1 + i ) n
FV = 198 Jt ( 1 + 0,09% ) 18
FV = 198 Jt ( 1,09% ) 18
FV = 933.989.842 Juta ( Digenapkan 934 Jt )
Besar sekali bukan biaya yang sebenarnya dibutuhkan kelak? Ya sebesar 934 Jt itu sama hal nya dengan Anda menyiapkan dana tersebut setahun sebesar Rp. 51.888.888,- setiap tahunnya selama 18 tahun atau sama dengan Anda harus menyiapkannya sebesar Rp. 4.324.074,- setiap bulannya selama 18 tahunperhitungan ini kita mengabaikan dahulu tingkat bunga.
Fenomena biaya pendidikan yang besar ini menjadikan Orang Tua kewalahan dalam merencanakan biaya pendidikan anak mereka, kami mempunyai Tips untuk mengantisifasi mahalnya biaya pendidikan yang akan datang, menabunglah di instrument Investasi yang bunga nya melebih Inflasi Pendidikan tersebut. Dan kami punya solusi hanya dengan 25% dari  sebesar Rp. 4.324.074,- dan menabung hanya 10 tahun saja Anda sudah mempunyai jaminan untuk Biaya Pendidikan Anda.
Cara Hitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa
1. Metoda Human Life Value, metoda ini perhitungan UP mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan yang kita setahunkan serta dikali dengan ekspektasi lamanya dana tersebut menopang hidup hingga ahli waris mampu untuk mendapatkan income sendiri. Metoda ini tidak perlu mempertimbangkan faktor pertumbuhan dana jika UP tersebut disimpan dalam Bank atau lembaga investasi lain.
Contoh:
Seorang ayah 35 tahun memiliki penghasilan bersih Rp 5 juta setiap bulannya, istri ibu rumah tangga mereka memiliki 1 orang anak usia 9 tahun. Jika sang ayah meninggal maka besarnya UP adalah sebagai berikut:
Human Life Value: Rp 5 juta*12*5 =Rp 300 juta, ini berarti jika diambil sebesar Rp 5 juta setiap bulannya akan bertahan selama 5 tahun untuk biaya hidup jika sang ayang meninggal dunia (tanpa menghitung bunga atau pertumbuhan dana).
2. Metoda Income Based Value, metoda ini perhitungan UP mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan yang kita setahunkan dibagi dengan faktor pertumbuhan dana karena UP tersebut wajib disimpan dalam lembaga investasi selain bank.
Contoh:
Income Based Value: (Rp 5 juta*12)/6 persen = Rp 1 miliar. Penjelasan: mengapa dibagi dengan 6 persen? Karena jika UP diterima maka dana tersebut ditempatkan pada instrument investasi pendapatan tetap seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia), Reksa Dana Pendapatan Tetap, bukan pada Deposito. Secara historis memiliki kinerja setahun pada kisaran 6 persen s/d 8 persen. Jadi uang sebesar Rp 1 miliar akan menghasilkan Rp 5 juta setiap bulannya karena Rp 1 miliar*(6 persen/12)=Rp 5 juta.
 3. Metoda Financial Needs Based Value, metoda ini lebih spesifik untuk memproteksi kebutuhan financial dimasa mendatang misalkan dana pendidikan. Dalam prakteknya untuk menghindari pembayaran premi yang sangat besar maka metoda ini tidak bisa berdiri sendiri namun harus dikombinasikan dengan investasi produk yang cocok untuk hal ini adalah asuransi unitlink dimana pengembalian rata-ratanya diatas deposito. metode ini tidak memproteksi penghasilan melainkan kebutuhan keuangan dimasa mendatang.
 Contoh:
Financial Needs Based Value: Contoh metoda ini untuk memproteksi biaya pendidikan kelak jika sang ayah meninggal. Misalkan biaya pendidikan di universitas sekarang adalah Rp 200 juta maka 9 tahun lagi biaya pendidikan menjadi sekitar Rp 550 juta dengan perkiraan kenaikan 12 persen setiap tahunnya. Jadi UP untuk memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp 550 juta atau kalau ingin lebih murah bisa dengan UP Rp 275 juta dan membeli produk asuransi Unitlink yang sudah  instrumen investasi didalamnya .
Saat ini produk unitlink sudah memiliki rider tambahan untuk memproteksi dan menjamin kelangsungan polis tetap berjalan,  dimana apabila pemegang polis atau sang ayah meninggal dunia maka secara otomatis akan ada pembebasan premi berkala dan akan diberikan santunan sebesar premi berkala sehingga otomatis biaya pendidikan anak sudah terjamin ketika sang ayah meninggal dunia dan sang Ibu yang ditinggalkan tidak perlu pusing memikirkan untuk melanjutkan membayar uang preminya.
Alternatif ini lebih bagus dibandingkan apabila kita memisahkan alokasi dengan membeli reksadana tambahan untuk biaya pendidikan. Karena reksadana tidak akan berlanjut apabila resiko itu terjadi.
Demikian informasi dari beberapa sumber yang dirangkum bagaiamana mengoptimal berapa nilai UP yang wajar sehingga ketika kita meninggal keluarga tercinta tetap dapat melangsungkan kehidupan dengan baik tanpa perlu bergantung pada pihak lain. Selamat membeli asuransi jiwa.


Nama : RIRIS IMMI IRENI
NPM : 56212446
Kelas : 3df01


Senin, 03 November 2014

asuransi manajemen resiko

PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.
Penjabaran definisi manajemen resiko dari beberapa ahli :
Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran,dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.

Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.

Tahapan dalam manajemen resiko adalah :
1.    Identifikasi resiko
2.    Analisa dan Evaluasi resiko ditinjau dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya
3.    Pengendalian resiko, dimana dalam Pengendalian resiko ini terbagi menjadi dua :

a.    Pengendalian Fisik (Resiko dihilangkan/diminimalisir)
Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya kerugian;
contoh : dalam mengendarai mobil di musim hujan, kecepatan kendaraan dibatasi maksimum 60 km/jam. Meminimasi risiko dilakukan dengan upaya-upaya untuk meminimumkan kerugian;

b.   Pengendalian Finansial (Resiko ditahan, resiko ditransfer)
Menahan resiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian dari risiko, misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi kerugian yang bakal terjadi (retensi sendiri).Sedangkan pengalihan/transfer resiko dapat dilakukan dengan memindahkan kerugian/resiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain, contohnya mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi.


ASURANSI

Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer resiko dari satu pihak kepada pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.

Berikut ini akan saya jabarkan pengertian asuransi :
Menurut KUHD pasal 246 disebutkan bahwa “asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan dirikepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu”

FUNGSI POKOK MANAJEMEN RISIKO
a.      Menemukan kerugian potensial
          Mengidentifikasi seluruh risiko yang akan dihadapi oleh organisasi.
b.     Mengevaluasi kerugian potensial
        Mengenal dan menanggulangi besarnya frekuensi kerugian dan keparahan atau  kegawatan kerugian.
c.       Menentuka cara penanggulangan risiko
Agar suatu organisasi dapat menentukan cara apa yang dapat dilakukan dan tepat untuk menangani sebuah risiko. Apakah itu dengan mengurangi, mencegah, meretensi ( menahan sendiri ), menghindari dan memindahkan kerugian kepada pihak lain.

LANGKAH LANGKAH PENGELOLAAN RISIKO

1.    Berusaha mengidentifikasi unsur-unsur ketidapastian dan tipe-tipe resiko yang dihadapi

2.    Berusaha menghindari dan menanggulangi semua unsur ketidakpastian, mis. Membuat perencanaan yg baik

3.    Berusaha mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa, sehingga dapat diketahui resiko-resiko yang terkandung di dalamnya

4.    Berusaha mencari dan mengambil langkah-langkah (metode) untuk mennagani reiko-resiko yang telha berhasil diidentifikasi (mengelola resiko yang dihadapi)

KEDUDUKAN MANAGER RISIKO
            Di Indonesia pada saat ini dapat dikatakan belum ada perusahaan yang mempunyai manajer atau bagian yang khusus menangani pengelolaan risiko secara keseluruhan yang dihadapi oleh perusahaan.  Yang sudah ada umumnya baru seorang Manajer Asuransi, yang fungsinya hanya mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan asuransi, dimana perusahaan menjalin hubungan pertanggungan, yang meliputi antara lain : mengurusi penutupan kontrak-kontrak asuransi, mengurusi ganti rugi bila terjadi peril dan sebagainya.   Kedudukan dari manajer ini umumnya hanya setingkat Kepala Seksi (Manajer tingkah bawah).
            Di negara-negara yang telah maju, terutama di Amerika Serikat perusahaan-perusahaan besar, umumnya telah memiliki Manajer Risiko, dengan berbagai nama jabatan seperti : Manajer Risiko, Manajer Asuransi, Direktur Manajemen Risiko dan sebagainya, yang kedudukannya umumnya setingkat dengan “Manajer tingkat menengah”
Tugas mereka umumnya mencakup : mengidentifikasi dan mengukur kerugian dari exposures, menyelesaikan klaim-klaim asuransi, merencanakan dan mengelola jaminan tenaga kerja, ikut serta mengontrol kerugian dan keselamatan kerja.  Dengan demikian mereka merupakan bagian penting dalam tim manajemen perusahaan.

KERJASAMA DENGAN DEPARTEMEN LAIN

Seorang Manajer Risiko tidak bekerja dalam “isolasi”, artinya dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan risiko ia tidak bekerja sendiri.  Tugas utama Manajer Risiko adalah mengidentifikasi dan merumuskan kebijaksanaan dalam penanggulangan risiko.  Sedang implementasi/pelaksanaan dari kebijaksanaan tersebut sebagian besar diserahkan kepada departemen/bagian masing-masing yang bersangkutan.  Misalnya : implementasi penanggulangan risiko di bidang produksi diserahkan kepada Manajer Produksi, di bidang keuangan pada Manajer Keuangan, di bidang personalia pada Manajer Personalia dan seterusnya.
Jadi dalam pelaksanaan penanggulangan risiko Manajer Risiko perlu bekerjasama secara harmonis dengan departemen/bagian lain yang bersangkutan.  Perlunya kerjasama tersebut dapat dianalisis melalui kegiatan-kegiatan dari departemen/bagian yang berkaitan dengan penanggulangan risiko, yaitu :

a.      Bagian Akunting :
Yaitu kegiatan-kegiatan terutama yang berkaitan dengan upaya mengurangi penggelapan dan pencurian oleh karyawan sendiri ataupun pihak lain.  Misalnya :
1.      Mengurangi kesempatan karyawan untuk melakukan penggelapan, melalui internal control dan internal audit.
2.      Melalui rekening asset untuk mengidentifikasi dan mengukur kerugian karena exposures terhadap harta.
3.      Melakukan penilaian terhadap rekening piutang mengukur risiko terhadap piutang dan mengalokasikan cadangan bagi kerugian exposures piutang.

b.      Bagian Keuangan :
Terutama berkaitan dengan upaya untuk mendapatkan informasi tentang : kerugian, gangguan terhadapcash-flow dan sebagainya.  Misalnya :
1.      Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh turunnya keuntungan dan cash-flow.
2.      Menganalisis risiko murni terhadap pembelian alat-alat produksi tahan lama (yang mahal) atau investasi baru.
3.      Menganalisis risiko yang berkaitan dengan pinjaman yang menggunakan harta milik perusahaan sebagai jaminan.



c.       Bagian Marketing :
Terutama yang berkaitan dengan risiko tanggung-gugat, artinya risiko adanya tuntutan dari pihak luar/pelanggan, karena perusahaan melakukan sesuatu yang tidak memuaskan mereka.  Misalnya :
1.      Kerusakan barang akibat pembungkusan yang kurang baik
2.      Penyerahan barang yang tidak tepat waktu
Juga upaya-upaya melakukan distribusi barang-barang dengan memperhatikan keselamatan, dalam rangka mengurangi kecelakaan.
Contoh :  Adanya peringatan/slogan pada mobil pengangkut rokok dari PT. Gudang Garam yang berbunyi“Utamakan Selamat”.

d.      Bagian Produksi :
Mencakup upaya-upaya yang berkaitan dengan :
1.         Pencegahan terhadap adanya produk-produk yang cacat, yang tidak memenuhi syarat kualitas.
2.         Pencegahan terhadap pemborosan pemakaian bahan baku, bahan pembantu maupun peralatan.
3.         Pencegahan terhadap kecelakaan kerja, dengan penerapan aturan-aturan dari Undang-undang Kecelakaan Kerja dan sebagainya.

e.      Bagian Maintenance :
Bagian ini adalah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perawatan  gedung, pabrik serta peralatan-peralatan lainnya, yang kesemuanya sangat vital guna mencegah, mengurangi frekuensi maupun kegawatan dari suatu kerugian/peril.

nama: Riris immi
npm: 56212446
kelas: 3df01


http://supriyadid.blogdetik.com/files/2011/07/manajemen-risiko


Rabu, 16 April 2014

NEW PRODUCTS “Star Bangle” (SOFTSKILL)

LATAR BELAKANG
Dengan didasari pada perkembangan trend fashion anak muda pada saat ini, saya mencoba memanfaatkan peluang yang ada. Maka saya berniat menginovasikan suatu produk yang sudah tidak asing tentunya dengan sentuhan berbeda untuk diproduksi dan saya berharap dapat dipasarkan. Produk tersebut adalah aksesoris berupa gelang tangan, yang diberi nama “Star Bangle”
MAKSUD & TUJUAN
Maksud dan tujuannya adalah untuk mencari dan mendapat keuntungan. Dengan kemampuan yang kreatif untuk membuat produk yang berbeda dan dengan tampilan menarik, maka diharapkan produk “Star Bangle”  dapat menarik perhatian konsumen khususnya kalangan anak muda. Dengan style yang inovatif “Star Bangle” bukan saja sebagi aksesoris biasa melainkan dapat menjadi suatu kebutuhan sebagai pelengkap gaya hidup.
    Jenis Usaha
“Star Bangle” adalah sebuah produk yang bergerak dibidang fashion. Produk ini dapat digunakan bukan dengan kaum wanita saja tetapi dapat digunakan juga oleh kaum pria. Produk yang sudah tidak asing dikalangan masyarakat namun dikemas dengan tampilan berbeda membuat produk tersebut lebih menarik dan berbeda. Dengan memanfaatkan peluang yang ada diharapkan usaha ini dapat berkembang.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dijalankan untuk memperkenalkan produk “Star Bangle” :
·         Perencanaan membuat produk “Star Bangle”  yang akan dipasarkan

·         Mengadakan survei atau penelitian kepada konsumen dalam sebuah kuisioner untuk mengetahui selera mayoritas konsumen khususnya anak muda.

·         Dengan membuat beberapa sample produk dan dibagikan secara gratis (promosi) kepada konsumen yang dapat mewakili selera konsumen pada umumnya hal ini dimaksudkan untuk mengetahui respon konsumen secara langsung. Dengan demikian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk mengembangkan inovasi produk “Star Bangle”.

·         Lounching produk

·         Melakukan strategi pemasaran dengan cara
-          Menjual langsung kepada konsumen ( personal selling)
-          Mengadakan pameran produk
-          Memasarkan dan menjalin kerja sama terhadap para reseller untuk memperluas pemasaran produk
-          Memberikan diskon atau berbagai macam kegiatan promosi untuk menarik pelanggan

Strategi Pemasaran
 Produk yang ditawarkan merupkan jenis produk dengan harga yang terjangkau.
·         Membuat jaringan usaha yang dapat mendukung kegiatan bisnis.
·         Menciptakan produk dengan inovasi yang berbeda dan menarik.
·         Memberikan kualitas pelayanan kepada Strategi konsumen merupakan hal yang paling penting.
·         Membuat media pemasaran (facebook, twitter, instagram)

SWOT
·         Strength (kekuatan)
Produk dengan desain yang berbeda membuat tampilan lebih menarik dengan harga yang terjangkau.
·         Weaknessens (kelemahan)
Produk tergolong dalam barang yang tidak habis pakai.
·         Opportunities (peluang)
Variasi produk yang menarik, bahan pembuatan produk yang mudah didapat, serta kondisi pasar pada dunia fashion.
·         Threats (ancaman)
Selera konsumen yang bervariasi, banyaknya pesaing dengan bisnis yang sama dibidang fashion.

Penutup
Demikian proposal ini saya buat dengan harapan dukungan dari Bapa selaku pimpinan perusahaan. Atas waktu dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Nama : Riris immi ireni
Kelas : 2df01
Npm   : 56212446

Kamis, 20 Maret 2014

Tugas Softskill

PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun 1995. Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang.

Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat atas produk Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.

Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.
Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan, antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.

LOKASI PABRIK
CIKARANG BARAT (Head Office)
Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar Blok A No. 9, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi 17520
Visi
Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk – produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia.

Misi
Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.

Sejarah
1995: Berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corporation pada tahun 1995.
2001: Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini mesin (roti tawar dan roti manis).
2005: Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur.
2008: Perseroan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat
2010: Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.
2011: Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara) dan Cikarang Barat (Jawa Barat).
2012: Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang dan Medan.

Bentuk Komunikasi
Beberapa contoh bentuk komunikasi PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk kepada pihak external:
  •   Hubungan Investor
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk didirikan pada tahun 1995 dan perusahaan telah berhasil menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia yang menyediakan roti berkualitas tinggi sebagai sumber penting nutrisi dan energi untuk sarapan sehat selama 19 tahun terakhir.
Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia, produk-produk perusahaan dibuat dengan menggunakan metode pembuatan roti berkualitas dari Jepang dan menjadikan Sari Roti sebagai sebuah merek terkenal yang selalu dipercaya oleh konsumen Indonesia.
Berkat kinerja konsisten dan pendapatan perusahaan yang berkualitas, perusahaan telah berhasil masuk sebagai anggota MSCI small cap index sejak 2012, hanya dua tahun setelah saham perusahaan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada bulan Juni 2010.
Kami berterima kasih kepada seluruh investor yang senantiasa mendukung kami dalam perjalanan pertumbuhan kami dan kami menyambut dengan tangan terbuka kepada para calon investor untuk berdiskusi lebih dalam tentang perusahaan dan memberikan informasi tentang masa depan perusahaan yang menjanjikan.
  •    Acara 
Olahan special dari Tepung Roto Sari Roti
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk, produsen roti SARI ROTI menghadirkan produk Tepung Roti SARI ROTI yang diproses langsung dari roti fresh SARI ROTI. Untuk memperkenalkan produk yang telah diluncurkan ke pasar sejak 16 Desember 2013 yang lalu.

Kalbe Junior Science Fair 2013

Sari Roti kembali berpartisipasi dalam acara Kalbe Science Junior Fair yang diselenggarakan pada tanggal 20-22 September 2013. Bertempat di EcoPark Ancol Jakarta, beragam kegiatan diadakan di booth Sari Roti, seperti Membuat kreasi roti, Lomba Ekspresi Jingle Sari Roti, dan Music performance.

Kalbe Junior Science Fair

Sari Roti Memberi Energi untuk Mencapai Cita-cita ke angkasa" itulah tema yang diangkat oleh Sari Roti di acara Kalbe Junior Science Fair yang berlangsung pada tanggal 8-9 September 2012. Bertempat di Assembly Hall Jakarta Convention Center, beragam kegiatan diadakan di booth Sari Roti.

Dengan sering mengadakan berbagai acara maka secara tidak langsung telah memperkenalkan produk kepada masyarakat. Promosi dalam hal ini sangat memberikan dampak positif bagi perushaan maupun kepada pihak eksternal salah satunya kepada masyarakat. Sekian analisis dari saya Riris immi ireni (56212446) Kelas 2DF01 Mohon maaf apabila ada kesalahan. Terimakasih

sumber: http://www.sariroti.com/