Minggu, 16 Juni 2013

perbandingan sistem pemerintahan antara SBY dan JOKOWI

Perbedaan sistem pemerintahan antara SBY dan JOKOWI dalam memberantas korupsi.

1.  Sistem penerintahan SBY:

Pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintahan Presiden SBY dinilai masih buruk. berdasarkan aspek aspirasi publik hanya diberi dinilai 5,5 hal ini jauh dari harapan publik.

"Semangat pemberantasan korupsi hanya bagus pada tahun 2005, pada tahun 2006 terjadi stagnasi dan pada tahun 2007 hingga tahun 2009 terjadi penurunan yang sangat drastis. Bahkan di tahun-tahun itu menjadi tahun yang menakutkan tentang semangat pemberantasan korupsi," kata Direktur Pukat UGM Yogyakarta, Zainal Arifin Mochtar, di Yogyakarta, Senin 7 September 2009.

Penelitian ini dilakukan PUKAT UGM selama periode Juni-Juli 2009 selama SBY memerintah yaitu tahun 2004-2009.

Penilaian buruk ini disebabkan adanya ketidakkonsistenan kebijakan SBY dalam pemberantasan korupsi. Pemerintahan SBY di satu sisi mempercepat pemberantasan korupsi namun ada juga kebijaksanaan yang bertentangan dengan kebijakan pemberantasan korupsi.

"Meski ada kebijakan presiden yang berdampak kepada semagat pemberantasan korupsi yaitu keluarnya intsruksi presiden No 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi. Perintah presiden terhadap instansi yang ada di bawahnya untuk
mempercepat pemberantasan korupsi itu tidak berjalan efektif," jelasnya.

Kebijakan pemerintah khususnya Keputusan Presiden (Keppres) No 11 Tahun 2005, yaitu untuk mensinergikan upaya pemberantasan korupsi, presiden membentuk tim khusus yang dinamai Timtas Tipikor dinilai tidak strategis dan prestasi yang ditunjukkan Timtas Tipikor juga tidak mampu optimal. "Timtas Tipikor selama ini tidak menunjukkan hasil kerja yang optimal," ujarnya.

Sementara iu Danang Kurnadi Peneliti Pukat UGM Yogyakarta mengatakan kinerja pemerintah dalam membuat undang-undang antikorupsi tidak bagus, terutama pada dua produk legislasi yaitu soal Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengadilan Tipikor dan Undang-Undang No 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung.

"Untuk RUU Pengadilan Tipikor, pemerintah sangat lamban dalam menyusun RUU itu. Padahal, ‘deadline’ yang diberikan Mahkamah Konstitusi 19 Desember 2009. Untuk Undang-Undang Mahkamah Agung, komitmen pemerintah juga patut dipertanyakan," jelasnya.
2.  Sistem pemerintahan JOKOWI:

Penyakit negara kita yang kini dalam keadaan silang sengkarut adalah karena korupsi kronis.  Korupsi kronis lebih efektif diselesaikan dengan penyehatan sistem pemerintahan dan birokrasi.  Jokowi-Ahok sudah memberikan contoh ethos kerja ini.  Mereka berdua melakukan tindakan keterbukaan dengan apa yang dilakukan dan apa yang diterima. Sikap transparansi merupakan musuh besar koruptor. Jika pemerintahan dan birokrasi dilakukan secara transparan amat sulit uang rakyat dikorupsi.  Akuntabilitas tidak bisa disembunyikan.
Peranan KPK sebagai lembaga watchdog terjadinya korupsi, masih perlu dipertanyakan indenpendensinya dari campur tangan kekuatan politik.  Secara legal formal, KPK dilindungi secara hukum dari intervensi politik.  Namun dalam praktek tidak semudah itu dalam menghindarkan diri dari kekuasaan politik yang kini hampir secara sistematis telah melakukan korupsi. KPK akan mendapat perlawanan keras dari penguasa politik dalam mengungkap kasus korupsi. KPK sendiri kurang transparan dalam mengungkap kasus-kasus korupsi.  Penelusuran bukti-bukti korupsi sering mandek dan macet di tengah jalan tanpa adanya transparansi informasi.  Banyak kalangan mulai meragukan ethos kerja KPK.  Mereka meragukan sikap independen KPK. Bahkan mulai curiga bahwa KPK telah dipermainkan secara politik untuk melindungi para koruptor kelas kakap yang sangat sulit tersentuh hukum.
Berpengharapan terlalu besar pada KPK bisa membuat kita tertipu. KPK tidak akan efektif dan punya daya terjang kuat tanpa didukung oleh rakyat. Tapi sementara ini suara rakyat tidak bisa terartikulasi karena wakil rakyat pun banyak yang gendut-gendut karena korupsi.  Wakil rakyat malah semakin arogan dan keras kepala.
Reformasi birokrasi Jokowi-Ahok membuka pintu kemandegan artikulasi kepentingan rakyat.  Dengan sistem kepemimpian mereka yang dekat dengan rakyat, terbuka, humanis, artikulasi kepentingan dari rakyat bisa menohok lebih keras dan berfungsi sebagai kontrol sosial yang efektif untuk mencegah terjadinya korupsi. KPK dengan sendirinya akan mendapat dukungan kuat dari rakyat dalam memerangi korupsi, sejauh mereka transparan dalam sepak terjangnya. Penghargaan partisipasi rakyat lewat birokrasi yang transparan selanjutnya akan membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Karena nasionalisme dalam era globalisasi saat ini, akan timbul jika pemerintah menghargai dan memberi kesempatan pada rakyat untuk terlibat dalam kehidupan kenegaraan.
Reformasi birokrasi Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur sudah dirasakan oleh rakyat banyak sekitar Jakarta.  Jika mereka jadi Presiden dan Wakil Presiden, apa yang dirasakan oleh penduduk Jakarta bisa dirasakan pula oleh rakyat seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Jika Jokowi ingin jadi presiden harus dilakukan secepatnya.  Perubahan tidak bisa menunggu lebih lama sebelum keadaan makin buruk dan korupsi makin susah dibuktikan dan akhirnya dilupakan sebagaimana kasus-kasus jaman Orde Baru yang lama. Saat inilah momentumnya.  Sebelum Jokowi digeser oleh maneuver politik kalangan pemegang status quo yang kepenakan mengenyam korupsi.  Biarkan Jokowi blusukan dari Sabang sampai Merauke, hingga sampai tidak bisa lagi dikejar para kuli tinta yang beterbangan kayak nyamuk aedes aegypti - yang suka sampai njengking kalau nggigit itu.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) punya cara tersendiri dalam memberantas korupsi di lingkungan pemerintahannya. Caranya dengan memperbaiki sistem pemerintahan dan sumber daya manusianya.

"Perbaiki sistemnya lalu juga SDM-nya," ujar Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Internasional di silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (9/12/2012).

Bagi Jokowi pembenahan sistem pemerintah dimulai dengan menerapkan transparansi pada program dan anggaran kepada masyarakat. "Nanti pajak kan online, parkir, reklame semua online," kata Jokowi.

Jika nantinya ada bawahannya yang terseret dalam kasus korupsi, maka Jokowi mengaku tidak akan mencampuri hak itu dan menyerahkannya dalam proses hukum.

"Urusan saya menangani sistem sehingga masyarakat terlayani," terangnya.

Jokowi berharap DKI Jakarta menjadi tempat belajar bagi semua pemerintah daerah di Indonesia dalam sistem pelayanan kepada masyarakat.

"Nanti tempat belajar sistem yang baik dalam melayani masyarakat," ucapnya.

SUMBER:


Minggu, 07 April 2013

PEMILIHAN UMUM

PEMILIHAN UMUM (PEMILU)
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.
Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.
Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.
Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Di tengah masyarakat, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali.
Pemilihan Umum Indonesia 1955 adalah pemilihan umum pertama di Indonesia dan diadakan pada tahun 1955. Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia yang paling demokratis.
Pemilu tahun 1955 ini dilaksanakan saat keamanan negara masih kurang kondusif; beberapa daerah dirundung kekacauan oleh DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) khususnya pimpinan Kartosuwiryo. Dalam keadaan seperti ini, anggota angkatan bersenjata dan polisi juga memilih. Mereka yang bertugas di daerah rawan digilir datang ke tempat pemilihan. Pemilu akhirnya pun berlangsung aman.
Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Jumlah kursi DPR yang diperebutkan berjumlah 260, sedangkan kursi Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat kursi DPR) ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah.
Pemilu ini dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
* Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu,
* Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia mendapatkan 57 kursi DPR dan 119 kursi Konstituante (22,3 persen), Masyumi 57 kursi DPR dan 112 kursi Konstituante (20,9 persen), Nahdlatul Ulama 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante (18,4 persen), Partai Komunis Indonesia 39 kursi DPR dan 80 kursi Konstituante (16,4 persen), dan Partai Syarikat Islam Indonesia (2,89 persen).
Partai-partai lainnya, mendapat kursi di bawah 10. Seperti PSII (8), Parkindo (8), Partai Katolik (6), Partai Sosialis Indonesia (5). Dua partai mendapat 4 kursi (IPKI dan Perti). Enam partai mendapat 2 kursi (PRN, Partai Buruh, GPPS, PRI, PPPRI, dan Partai Murba). Sisanya, 12 partai, mendapat 1 kursi (Baperki, PIR Wongsonegoro, PIR Hazairin, Gerina, Permai, Partai Persatuan Dayak, PPTI, AKUI, PRD, ACOMA dan R. Soedjono Prawirosoedarso).
Pemilu 1955 tidak dilanjutkan sesuai jadwal pada lima tahun berikutnya, 1960. Hal ini dikarenakan pada 5 Juli 1959, dikeluarkan Dekrit Presiden yang membubarkan Konstituante dan pernyataan kembali ke UUD 1945.
Kemudian pada 4 Juni 1960, Soekarno membubarkan DPR hasil Pemilu 1955, setelah sebelumnya dewan legislatif itu menolak RAPBN yang diajukan pemerintah. Presiden Soekarno secara sepihak melalui Dekrit 5 Juli 1959 membentuk DPR-Gotong Royong (DPR-GR) dan MPR Sementara (MPRS) yang semua anggotanya diangkat presiden.
Pemilihan Umum Indonesia 1971
Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 10 partai politik.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.
Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu
 Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.
Pemilihan Umum Orde Baru (1977-1997)
September 29, 2008 by pemiluindonesia.com
Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu Orde Baru. Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya.




Berikut adalah tanggal-tanggal diadakannya pemungutan suara pada Pemilu periode ini.
1. 2 Mei 1977
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1977 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 2 Mei 1977 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1977-1982.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah Golongan Karya.
2. 4 Mei 1982
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1982 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 4 Mei 1982 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1982-1987.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah Golongan Karya.
3. 23 April 1987
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1987 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 23 April 1987 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1987-1992.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah Golongan Karya.
4. 9 Juni 1992
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1992 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 9 Juni 1992 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1992-1997.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah Golongan Karya.
5. 29 Mei 1997
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1997 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 29 Mei 1997 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1997-2002. Pemilihan Umum ini merupakan yang terakhir kali diselenggarakan pada masa Orde Baru.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah Golongan Karya. Pemilu ini diwarnai oleh aksi golput oleh Megawati Soekarnoputri, yang tersingkir sebagai Ketua Umum PDI yang tidak diakui rezim pemerintah waktu itu.
Pemilihan Umum Indonesia 1999
September 29, 2008 by pemiluindonesia.com
Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik.
Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35 persen), yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri, melainkan dari Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati hanya menjadi calon presiden). Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.
Pemilihan Umum ini diikuti oleh 48 partai politik:
1. Partai Indonesia Baru
2. Partai Kristen Nasional Indonesia
3. Partai Nasional Indonesia – Supeni
4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia
5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia
6. Partai Ummat Islam
7. Partai Kebangkitan Ummat
8. Partai Masyumi Baru
9. Partai Persatuan Pembangunan
10. Partai Syarikat Islam Indonesia
11. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
12. Partai Abul Yatama
13. Partai Kebangsaan Merdeka
14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa
15. Partai Amanat Nasional
16. Partai Rakyat Demokratik
17. Partai Syarikat Islam Indonesia 1905
18. Partai Katolik Demokrat
19. Partai Pilihan Rakyat
20. Partai Rakyat Indonesia
21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi
22. Partai Bulan Bintang
23. Partai Solidaritas Pekerja
24. Partai Keadilan
25. Partai Nahdlatul Ummat
26. Partai Nasional Indonesia – Front Marhaenis
27. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
28. Partai Republik
29. Partai Islam Demokrat
30. Partai Nasional Indonesia – Massa Marhaen
31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak
32. Partai Demokrasi Indonesia
33. Partai Golongan Karya
34. Partai Persatuan
35. Partai Kebangkitan Bangsa
36. Partai Uni Demokrasi Indonesia
37. Partai Buruh Nasional
38. Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
39. Partai Daulat Rakyat
40. Partai Cinta Damai
41. Partai Keadilan dan Persatuan
42. Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia
43. Partai Nasional Bangsa Indonesia
44. Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia
45. Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia
46. Partai Nasional Demokrat
47. Partai Ummat Muslimin Indonesia
48. Partai Pekerja Indonesia
Pemilu 2004
January 29, 2009 by pemiluindonesia.com
Maskot Pemilu  2004
Maskot Pemilu 2004
Sejarah Pemilu 2004
Pemilihan Umum Indonesia 2004 adalah pemilu pertama yang memungkinkan rakyat untuk memilih presiden secara langsung, dan cara pemilihannya benar-benar berbeda dari Pemilu sebelumnya. Pada pemilu ini, rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden (sebelumnya presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR yang anggota-anggotanya dipilih melalui Presiden). Selain itu, pada Pemilu ini pemilihan presiden dan wakil presiden tidak dilakukan secara terpisah (seperti Pemilu 1999) — pada pemilu ini, yang dipilih adalah pasangan calon (pasangan calon presiden dan wakil presiden), bukan calon presiden dan calon wakil presiden secara terpisah.
Pentahapan Pemilu 2004
Pemilu ini dibagi menjadi maksimal tiga tahap (minimal dua tahap):
Tahap pertama (atau pemilu legislatif”) adalah pemilu untuk memilih partai politik (untuk persyaratan pemilu presiden) dan anggotanya untuk dicalonkan menjadi anggota DPR, DPRD, dan DPD. Tahap pertama ini dilaksanakan pada 5 April 2004.
Tahap kedua (atau pemilu presiden putaran pertama) adalah untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden secara langsung. Tahap kedua ini dilaksanakan pada 5 Juli 2004.
Tahap ketiga (atau pemilu presiden putaran kedua) adalah babak terakhir yang dilaksanakan hanya apabila pada tahap kedua belum ada pasangan calon yang mendapatkan suara paling tidak 50 persen (Bila keadaannya demikian, dua pasangan calon yang mendapatkan suara terbanyak akan diikutsertakan pada Pemilu presiden putaran kedua. Akan tetapi, bila pada Pemilu presiden putaran pertama sudah ada pasangan calon yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen, pasangan calon tersebut akan langsung diangkat menjadi presiden dan wakil presiden). Tahap ketiga ini dilaksanakan pada 20 September 2004.
Pemilu Legislatif 2004
Pemilu legislatif adalah tahap pertama dari rangkaian tahapan Pemilu 2004. Pemilu legislatif ini diikuti 24 partai politik, dan telah dilaksanakan pada 5 April 2004. Pemilu ini bertujuan untuk memilih partai politik (sebagai persyaratan pemilu presiden) dan anggotanya untuk dicalonkan menjadi anggota DPR, DPRD, dan DPD. Partai-partai politik yang memperoleh suara lebih besar atau sama dengan tiga persen dapat mencalonkan pasangan calonnya untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu pada Pemilu presiden putaran pertama.






SOFTSKILL

NAMA : RIRIS IMMI IRENI
KELAS : 1DF01
NPM : 56212446

Minggu, 31 Maret 2013

tugas ekonomika



PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN EKONOMI
A.    Perkembangan Ilmu Ekonomi
Ø  Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat membuat pilihan (dengan atau tanpa uang) menggunakan sumber  yang terbatas, dengan cara atau alternatif terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan manusia yang (relatif) tidak terbatas. Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan di masa yang akan datang kepada berbagai individu dan kelompok masyarakat.
                   Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besardiartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Hal pertama yang harus kita sadari bila kita berbicara tentang ilmu ekonomi adalah kompleksitasnya. Karena memang pada dasarnya ilmu ekonomi adalah sesuatu yang jauh dari kata sederhana. Banyak sekali faktor yang terkait di dalamnya, dimana semuanya harus dipertimbangkan dan diperhitungkan. Manusia sebagai mahluk ekonomi (homo economicus) memiliki kecenderungan untuk tidak pernah merasa puas akan apa yang telah diperolehnya dan senantiasa berusaha terus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan selalu mempertimbangkan perngorbanan dan manfaat dari tindakan yang dilakukan. Sehingga penting bagi manusia untuk mengetahui tentang ilmu ekonomi yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia.
Perilaku ekonomi

Ada dua pendapat Knight yang patut disimak tentang perilaku manusia, yaitu:
  1. Apa yang dipikirkan dalam transaksi ekonomi umumnya untuk sesuatu yang lain. dimana sarana yang dipilih untuk mrncapai tujuan yang diinginkan dan sarana yang dipilih ditentukan oleh value judgement.
  2. Ada sesuatu yang diinginkan demi sesuatu itu sendiri. Itu tidak bisa dikonfigurasikan secara fisik (sebab akibat). Kalau pun ada tentang hal ini maka itu terkait dengan the univers of meaning.
Knight juga mengungkapkan ada tiga interpretasi tentang perilaku orang khususnya yang berkaitan dengan tindakan ekonomi, yaitu:
  1. Bahwa perilaku ekonomi direduksi oleh prinsip-prinsip regulasitas (dasar-dasar statistik)
  2. Perilaku ekonomi dalam kerangka motivasi, tetapi harus dibedakan antara motif dan actyang bukan merupakan konsekuensi logis dari motif.
  3. Dalam tujuan yang diinginkan dari sesuatu tindakan ekonomi itu diserahkan pada evaluasi normatif.
Ø  Ruang Lingkup Ekonomi

Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi. 
Berikut adalah pengertian dan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro:
  1. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
·         Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
·         Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
·         Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

2.    Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceterus paribus.


Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
-      Harga 
Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja). 
Ekonomi Makro:Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
-      Unit analisis 
Ekonomi Mikro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
Ekonomi Makro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Ø  Kebutuhan Kebendaan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup guna mencapai taraf hidup sejahtera

Macam-Macam Kebutuhan Manusia
  1. Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan
·         Kebutuhan Primer
·         Kebutuhan Sekunder
·         Kebutuhan Tersier
  1. Kebutuhan Menurut Waktu
·         Kebutuhan Sekarang
·         Kebutuhan Masa Depan
  1. Kebutuhan Menurut Sifat
·         Kebutuhan Jasmani
·         Kebutuhan Rohani
  1. Kebutuhan Menurut Subyek
·         Kebutuhan Individu
·         Kebutuhan Kelompok
Barang/ Benda adalah alat pemenuhan kebutuhan yang berwujud contohnya makanan, pakaian, sepatu, ,dan sebagainya. Sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud contohnya jasa dokter, guru, tukang parkir, dan sebagainya


  1. Barang Berdasarkan Proses Produksi
·         Barang Mentah
·         Barang Setengah Jadi
·         Barang Jadi
2.      Barang Berdasarkan Hubungan
·         Barang Substitusi
·         Barang Komplementer
3.      Barang Berdasarkan Kepemilikan
·         BarangPribadi
·         BarangPublik
4.      Barang Berdasarkan Cara Memperoleh
·         Barang Bebas
·         Barang Ekonomi
  1. Barang Berdasarkan Tujuan Penggunaan
·         Barang Konsumsi
·         Barang Produksi
  1. Barang Berdasarkan Jaminannya
·         Barang Bergerak
·         Barang Tetap
Ø  Kelangkaan
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan manusia yang lebih tinggi di bandingkan dengan factor produksi . . Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan.Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Faktor Penyebab Kelangkaan :
  • Keterbatasan Sumber Daya
  • Perbedaan Letak Geografis
  • Pertambahan Jumlah Penduduk
  • Keterbatasan Kemampuan Produksi
  • Bencana Alam


Ø  Faktor – factor Produksi
Faktor produksi sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, factor produksidibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
  1. Sumber daya manusia
  2. modal
  3. sumber daya alam
  4. kewirausahaan.

B.     Pengertian Ilmu dan Metode Ilmiah
Ø  Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah  atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification.konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1.    Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2.    Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3.    Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a)    Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b)    Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c)    Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4.    Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
Langkah-Langkah metode ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat pada metode ilmiah antara lain:
  1. Memilih dan mendefinisikan masalah
  2. Survey terhadap data yang tersedia
  3. Memformulasikan hipotesa
  4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
  5. Mengumpulkan data primer
  6. Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
  7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
  8. Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
  1. Merumuskan masalah.
  2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
  3. Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
  4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
  5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
  6. Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah :
  1. Rasa ingin tahu
  2. Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
  3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
  4. Tekun (tidak putus asa)
  5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
  6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)
Ø  Pengertian Ilmu
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ilmu menurut beberapa ahli:
# Thomas Khun
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
# Minto Rahayu
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
  • Ciri-ciri Ilmu adalah sebahagian daripada aspek kognitif yang terdapat dalam diri manusia. Maka dengan itu ilmu adalah berkaitan dengan aspek kognitif manusia yang lain seperti pengetahuan, pengalaman, dan juga perasaan.
  • Sifat-sifat ilmu
·         Berdiri secara satu kesatuan
·         Tersusun secara sistematis
·         Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertangung jawabka disertai sebab-sebanya yang meliputi fakta dan data)
·         Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset
·         Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya
·         Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku dimana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini
Ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengetahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.


Ø  Pengertian Pilihan
Dalam menyusun laporan mengenai pilihan konsumen, kita harus dimulai dengan membuat asumsi-asumsi. Dalam perilaku konsumen masyarakat memilih arus pelayanan yang dibuahkan oleh berbagai komodity, bukan komoditynya itu sendiri.
Dan dalam menentukan pilihan tersebut, ada beberapa asumsi-asumsi yang harus diperhatikan yaitu :
·         Setiap konsumen ketika dihadapkan pada suatu pilihan antara berbagai kombinasi komodity bisa memilih kombinasi yang paling diinginkannya.
·         Konsumen senantiasa konsisten dalam membuat pilihan antara berbagai kombinasi komodity.
·         Lebih banyak selalu lebih disukai dari pada yang kurang banyak.

Ø  Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin mengonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang diproduksi atau suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh lebih banyak dari yang tersedia.
Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.



Kelangkaan mengandung dua pengertian :
            a. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk
                memenuhi kebutuhan.
            b. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan
            memerlukan pengorbanan yang lain.

Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelangkaan adalah suatu keadaan dimana kehidupan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan alat pemuas yang terbatas.
Ø  Teori Preferensi Konsumen
Suatu unit konsumen, individu/perorangan atau rumah tangga/kelompok, akan mendapatkan kepuasan karena mengkonsumsi sejumlah barang dalam waktu tertentu. Sejumlah barang yang dikonsumsi oleh konsumen dalam waktu tertentu disebut Kumpulan komodity ( a community bundle ). Semua orang memiliki selera dan keahlian yang sama satu dengan yang lainnya, padahal kita tahu bahwa tiap orang punya kecondongan atau preferensi yang kuat atas suatu hal dibandingkan dengan hal-hal lain.
Dari  kumpulan komodity tersebut tersusun daftar urutan barang yang dari daftar urutan komodity tersebut konsumen memilih mana yang akan dikonsumsi dan mana yang belum saatnya dikonsumsi. Dengan kata lain setiap unit konsumen harus dapat menentukan daftar urutan preferensi komodity yang ada.
Dalam menentukan urutan preferensi tersebut, syarat-syarat berikut harus terpenuhi yaitu :
·         Untuk setiap dua unit komodity, misalnya A dan B, bila A memberi kepuasan yang lebih besar dibanding B, maka A harus dipilih dan bukan B dan begitu juga sebaliknya.

Ø  Biaya Alternatif
a.       Klafisifikasi biaya berdasarkan fungsi perusahaan
1.      Biaya produksi
Adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok dan mengubah nyamenjadi produk selesai yg siap dijual.



2.      Biaya penjualan
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk selesai termasuk biaya iklan, biaya gajin para pramuniaga, biaya angkut barang-barang yang dijual dan gaji manajer pemasaran.
3.      Biaya administrasi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk admnistrasi secara umum, seperti gaji para eksekutui, biaya penyelenggaran akuntansi, gaji pegawai bagian administrasi, dan biaya habis pakai.

b.       Klasifikasi biaya berdasarkan perioda
1.      Biaya produk
Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau memproduksi barang. Biaya-biaya ini dipertemukan(ditandingkan)dengan pendapatan pada periode penjualan produk.
2.      Biaya perioda
Adalah biaya yang diidentifikasikan dengan interval waktu tertentu karena tidak diperlukan untuk memperoleh barang/produk yang dijual.

c.       Klasifikasi biaya berdasarkan penelusuran objek biaya.
1.      Biaya langsung
Adalah biaya yang dapat ditelesuri atau diidentifikasi kesuatu objek biaya tertentu. Karena hanya dikeluarkan untuk manfaat objek biaya itu sendiri.
2.      Biaya tak langsung
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk lebih dari suatu objek biaya dan tak dapat ditelusuri kesalah satu objek biaya tertentu. Karena nya biaya tersebut umun disebut common cost.

d.      Klasifikasi biaya berdasarkan perubahan volume perubahan
1.      Biaya tetap
Adalah biaya yang jumlah total nya tetap, tidak berubah untuk suatu periode tertentu.
Biaya tidak akan naik ataupun turun meskipun volum kegiatan nya bervariasi. Jadi, biaya tetap adalah biaya yang total nya tetap untuk suatu periode tertentu dan oer unit nya berubah,berbanding kebalik dengan volume kegiatan.
2.      Biaya variable
Adalah biaya yang jumlah total nya bervariasi secara proposional dengan variasi volum kegiatan, tetapi jumlah perunit tetap.


e.       Klasifikasi biaya berdasarkan kendali manager
1.      Biaya terkendali
Adalah biaya yang secara signifikan dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajer tertentu pada periode tertentu.
2.      Biaya tak terkendali
Adalah biaya yang secara signifikan tak dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajemen tertntu pada periode tertentu.

f.       Klasifikasi biaya berdasarkan pengambilan keputusan
1.      Biaya relevan
Adalah akan terjadi dimasa mendatang, perbedaan antara berbagai alternatif keputusan.
2.      Biaya tak relevan
Adalah biaya yang tak memenuhi salah satu kedua-dua nya dari kriteria biaya relevan oleh karena biaya tak relevan tidak perlu di pertimbangkan didalam pengambilan keputusan.

3.      Biaya terhindarkan
Adalah biaya yang dapat dihindarkan jika satu alternatif keputusan diambil.
4.      Biaya tak terhindarkan
Jika dikaitkan dengan relevansi biaya terhadap keputusan, maka biaya terhindar kan adalah biaya relevan dan biaya tak terhindarkan yaitu adalah biaya relevan.

g.       Klasifikasi biaya berdasarkan dampak keputusan
1.      Sunk cost
Adalah biaya yang telah dikeluarkan dan yang tak dapat diubah oleh keputusan sekarang dan yang akan datang.
2.      Biaya tunai
Adalah biaya yang membutuhkan pengeluaran kas dimasa mendatang akibat keputusan sekarang atau yang akan datang.


h.      Klasifikasi biaya berdasarkan pemanfaatan’
Adalah manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan karena dipilih nya salah satu alternatif keputusan tertentu, manfaat potensial ini dapat berupa penghasila(revenue) atau penghematan biaya(cost saving).

C.    Ekonomi
Ø  Pengertian Ekonomi

Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mencukupi kebutuhannya dengan cara produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Ekonomi makro merupakan cabang ilmu yang khusus memperlajari mekanisme perekonomian sebagai suatu keseluruhan yang berkaitan dengan penggunaan faktor  produksi yang tersedia secara efesien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan.

Ø  Pengertian Sistem Ekonomi

Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan padangan,  pola dan filsafat hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
  • Sarana pendorong untuk melakukan produksi
  • Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
  • Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.
Macam-Macam Sistem Ekonomi
1.Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik
Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara.

2.Sistem Ekonomi Liberal-Kapitalis
Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah sebagai berikut :
  1. Adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi
  2. Praktek perekonomian di atus menurut mekanisme pasar
  3. Praktek perekonomian digerakan oleh motif keuntungan (profile motife)
4.      Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi )

Ø  Sistem Ekonomi Terpusat
I.    Definisi Sistem Ekonomi Terpusat
Sistem ekonomi terpusat/komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
II.    Ciri-ciri Ekonomi Terpusat
1.      Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
2.      Hak milik perorangan tidak diakui  
3.      Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
4.      Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

III.  Kebaikan Ekonomi Terpusat
1.      Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
2.      Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
3.      Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
4.      Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
5.      Jarang terjadi krisis ekonomi

IV.   Kelemahan Ekonomi Terpusat
1.      Mematikan inisiatif individu untuk maju
2.      Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3.      Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya.
Ø  Mekanisme pasar
A. pasar
adalah bertemunya penjual dan pembeli dan terjadinya tawar menawar, sedangkan mekanisme pasar berarti kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang(jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta).



Beberapa kebaikan mekanisme pasar :
1. Pasar dapat memberi informasi yang tepat
2. Pasar memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha
3. Pasar memberikan perangsang untuk memperoleh keahlian modern
4. Pasar menggalakan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
5. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi

Beberapa Kelemahan Mekanisme Pasar 
1. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu.
2. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
3. Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli
4. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien
5. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan ”Eksternalitas” yang merugikan.

Ø  Mekanisme/sistem ekonomi Indonesia

Mekanisme ekonomi indonesia adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran di indonesia.
Mekanisme/sistem ekonomi indonesia pada saat ini menganut sistem demokrasi,karena  di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Mekanisme yang mengatur arah dan jalannya roda perekonomian tercantum dalam UUD 1945 khususnya pasal 33. Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa periode. Ada empat negara yang pernah menduduki Indonesia, yaitu Portugis, Belanda,Inggris, dan Jepang,sehingga mekanisme ekonomi indonesia terjadi banyak nya perubahan.
  1. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi

     1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
    2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak  dikuasai oleh negara.
    3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
    4) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
    5) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
    6) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
    7) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
    8). Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

2.      Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi yang harus dihindari.

1) Sistem free fight liberalism
2) Sistem etatisme
3) monopoli
Daftar Pustaka :
  • Terorblade.2013.Pengertian Ilmu Ekonomi.Jakarta: Google,inc.
  • Runtoro, Anjar.2013.Ruang lingkup Ekonomi.Jakarta:Google,inc.
  • Id.2013.Faktor Produksi.Jakarta:wikipedia.org.
  • Oziekonomi.2013.Materi Faktor-faktor produksi.Jakarta:wordpress.com.
  • Sasrawan,Edi.2013.Kebutuhan dan kelangkaan sumber daya.Jakarta:blogspot.com
  • Carapedia.2013.Definisi ilmu menurut para ahli.Jakarta:Google,inc.
  • Bloggueblog.2013.pengertian metode ilmiah.Jakarta:wordpress.com.
  • Laraswati, Wina.2013.Sitem Ekonomi Indonesia.Jakarta:blogspot.com.
  • Seputar mahasiswa.2013.Mekanisme pasar.Jakarta:Blogspot.com
  • Safa, Sahlan.2013.Terori Preferensi konsumen.Jakarta:blogspot.com
  • Id.2013.Kelangkaan.Jakarta: wikipedia,inc.