DEFINISI...
1.Filsafat adalah
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap
seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam
dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
2.Pengetahuan,
Maksud dari pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam
jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan
dengan lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi,
keterampilan, informasi, akidah, dan pikiran-pikiran.Pengetahuan adalah suatu
keadaan yang hadir dikarenakan persentuhan kita dengan suatu perkara. Keluasan
dan kedalaman kehadiran kondisi-kondisi ini dalam pikiran dan jiwa kita sangat
bergantung pada sejauh mana reaksi, pertemuan, persentuhan, dan hubungan kita
dengan objek-objek eksternal.
3.Ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut
filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Persamaan
dan Perbedaan Filsafat, Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan:
1.Segi-segi yang di pelajari dibatasi agar dihasilkan rumus rumus yang pasti.
2.Objek penelitian yang terbatas
3.Tidak menilai objek dari sistem nilai tertentu
4.Bertugas memberikan jawaban
Filsafat:
1.Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban.
Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan
cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan
2.Keseluruhan yang ada
3.Menilai obyek renungan dengan suatu makna,
misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb.
4.Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu
Ilmu Pengetahuan:
1.Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan
hidup manusia.
2.Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia
material.
3.Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental
4.Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran
melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris.
A.DEFINISI MITOS:
cerita
suatu bangsa tt dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tt
asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tsb mengandung arti mendalam yg
diungkapkan dng cara gaib;
me·mi·tos·kan v mengeramatkan, mengagungkan secara
berlebih-lebihan tt pahlawan, benda, dsb; menjadikan mitos; mendewakan: kecenderungan
- seseorang perlu dicegah;
pe·mi·tos·an n proses, cara, perbuatan menjadikan mitos;
pendewaan.
B.DEFINISI LEGENDA:
cerita
rakyat pd zaman dahulu yg ada hubungannya dng peristiwa sejarah;
-- hidup tokoh cerita yg masih hidup;
me·le·gen·da v menjadi legenda: kisah kepahlawanan pejuang itu
~ di kampung halamannya
C. DEFINISI CERITA RAKYAT
CERITA
RAKYAT adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita
rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh
yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang,
manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa
dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan
pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo
negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum
kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun –
temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan
sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
Contoh mitos:
JOKO TARUB DAN DEWI
NAWANG WULAN
Dahulu ada seorang
pemuda yang bernama Joko Tarub. Dia adalah pria melajang. Suatu hari ketika ia
pergi ke hutan, di sebuah telaga ada tujuh orang gadis cantik yang sedang
mandi. Karena tertarik dengan kecantikan dan keelokan tujuh gadis itu, Joko
Tarub memutuskan untuk menyembunyikan salah satu pakaian gadis tersebut dan ia
simpan di lumbung padi di rumahnya. Ternyata tujuh gadis itu adalah tujuh orang
bidadari yang turun dari langit untuk mandi. Ketika mereka hendak kembali ke
langit salah seorang dari mereka kehilangan pakaian dan selendang yang
dipergunakan untuk terbang ke kahyangan. Karena sudah melebihi waktu yang
ditentukan terpakasa bidadari yang kehilangan pakaian dan selendang itu pun
ditinggal oleh rekan-rekannya.
Bidadari itu pun
merasa sangat kalut, kemudian ia bersumpah apabila ada yang memberikan pakaian
untuknya jika yang menolong itu perempuan akan dijadikan saudara dan apabila
yang menolongnya laki-laki akan dijadikan suami. Datanglah Joko Tarub
memberikan pakaian ganti untuk bidadari itu. Walaupun Joko Tarub tidak
mengetahui bahwa gadis itu adalah bidadari. Bidadari itu bernama Dewi Nawang
Wulan. Nawang Wulan sangatlah cantik, lebih cantik dibanding dengan
rekan-rekanya. Dia pun menepati janjinya untuk menikah dengan Joko Tarub. Joko
Tarub sangat beruntung dapat menikah dengan Nawang Wulan yang begitu cantik
jelita. Seiring berjalannya waktu mereka saling mencintai satu sama lain.
Suatu hari, pada saat
Nawang Wulan menanak nasi, ingin pergi ke ladang. Ia berpesan kepada suaminya,
Joko Tarub untuk tidak melihat apa yang ia tanak. Setelah Nawang Wulan
pergi, hasrat Joko Tarub sebagai manusia untuk mengetahua apa yang sebenarnya
yang ditanak istrinya pun muncul. Kemudian, ia memlihat apa yang sebenarnya dimasak
istrinya. Ternyata hanya setangkai padi saja yang ia lihat dalam tungku. Pada
waktu yang bersamaan Nawang Wulan mengetahui bahwa selendangnya di simpan dalam
lumbung padi selama bertahun-tahun. Nawang Wulan sangat marah kepada Joko
Tarub. Joko Tarub baru mengetahui bahwa Nawang Wulan adalah seorang bidadari,
ia pun menggunakan kekuatannya untuk menanak nasi, maka dari itu ia melarang
Joko Tarub melihat ia memasak. Karena kecewa dengan Joko Tarub, ia memutuskan
untuk meninggalkan Joko Tarub dan pergi ke kahyangan.
Di kahyangan Nawang
Wulan tidak di sambut dengan baik. Ia diusir dari kahyangan karena telah
menikah dengan orang yang ada di bumi. Nawang Wulan merasa tidak pantas tinggal
kembali di kahyangan. Teman-temannya pun tidaklagi menyambutnya dengan baik. Dia
kemudian di buang ke daerah selatan. Disana ia bertapa dan mendapat bantuan
dari roh halus. Kemudian ia di nobatkan menjadi penguasa laut selatan atau
sering di kenal dengan “Nyi Roro Kidul”. Sampai saat ini Nyi Roro Kidul
dianggap sakti dan menguasai sepanjang laut selatan. Konon katanya Nyi Roro
Kidul yang menjaga ketenangan laut selatan, sehingga banyak warga di pesisir
pantai memberikan sesajen kepada Nyi Roro Kidul.
Contoh legenda:
SANGKURIANG
Awalnya diceritakan di
kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang
Hyang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah
menjadi babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung Hyang, sedangkan sang dewa
berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi
menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke
wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.
Diceritakan bahwa Raja
Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang
air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan), dalam versi
lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi
hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan,
ia kemudian tanpa sengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung Hyang secara
ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia
adalah seorang dewi. Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja
yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya. Bayi perempuan itu dibawa ke
keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi
tumbuh menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran
yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.
Akhirnya para raja
saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya
sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu
Si Tumang. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah
digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah bale-bale. Dayang Sumbi karena merasa
malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang
mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan
dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudarinya. Si Tumang
mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu
Dayang Sumbi harus memegang teguh persumpahan dan janjinya, maka ia pun harus
menikahi si Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan
untuk hidup hanya ditemani si Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat
kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia
bermimpi bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli
si Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi
nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.
Suatu ketika Dayang
Sumbi tengah mengidamkan makan hati menjangan, maka ia memerintahkan
Sangkuriang ditemani si Tumang untuk berburu ke hutan. Setelah sekian lama
Sangkuriang berburu, tetapi tidak nampak hewan buruan seekorpun. Hingga
akhirnya Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk melarikan diri.
Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk mengejar babi hutan yang ternyata adalah
Celeng Wayung Hyang. Karena si Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang adalah
nenek dari Sangkuriang sendiri maka si Tumang tidak menurut. Karena kesal
Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak
sengaja anak panah terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak panah.
Sangkuriang bingung, lalu karena tak dapat hewan buruan maka Sangkuriang pun
menyembelih tubuh si Tumang dan mengambil hatinya. Hati si Tumang oleh
Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah
Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, suaminya
sendiri, maka kemarahannya pun memuncak serta-merta kepala Sangkuriang dipukul
dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.
Sangkuriang ketakutan
dan lari meninggalkan rumah. Dayang Sumbi yang menyesali perbuatannya telah
mengusir anaknya, mencari dan memanggil-manggil Sangkuriang ke hutan memohonnya
untuk segera pulang, akan tetapi Sangkuriang telah pergi. Dayang Sumbi sangat
sedih dan memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali
dengan anaknya. Untuk itu Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan
tumbuh-tumbuhan dan sayuran mentah (lalapan). Sangkuriang sendiri pergi
mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa
sakti, sehingga Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tetapi telah tumbuh menjadi
seorang pemuda yang kuat, sakti, dan gagah perkasa. Setelah sekian lama
berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar
telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, ibunya berada. Sangkuriang tidak
mengenali bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya.
Karena Dayang Sumbi melakukan tapa dan laku hanya memakan tanaman mentah, maka
Dayang Sumbi menjadi tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun mulanya tidak
menyadari bahwa sang ksatria tampan itu adalah putranya sendiri. Lalu kedua
insan itu berkasih mesra. Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang
Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa
Sangkuriang adalah putranya, dengan tanda luka di kepalanya, bekas pukulan
sendok Dayang Sumbi. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk
menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Maka ia pun
bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi
Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga
(danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah perahu
dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah
menjadi gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan
menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang (makhluk halus),
bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada
Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi
menebarkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), maka
kain putih itu bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Para guriang
makhluk halus anak buah Sangkuriang ketakutan karena mengira hari mulai pagi,
maka merekapun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Karena gagal memenuhi
syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar dan mengamuk. Di puncak
kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang
Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke
arah timur dan menjelma menjadi Gunung
Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu
yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah
wujud menjadi Gunung Tangkuban
Perahu.
Sangkuriang terus
mengejar Dayang Sumbi yang lari menghindari kejaran anaknya yang telah
kehilangan akal sehatnya itu. Dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Sangkuriang
di Gunung
Putri dan ia pun memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar
menyelamatkannya, maka Dayang Sumbi pun berubah menjadi setangkai bunga jaksi.
Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung
berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).
CONTOH CERITA RAKYAT :
Asal Usul
Terjadinya Danau Toba
Pada zaman dahulu ada
seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan
subur. Petani itu mengerjakan sawah dan ladang utnuk keperluan hidupnya.
Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi
memancing ikan ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia
memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang
banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.
Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung
pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama dia memancing, tak
seekor ikan pun didapatnya. Kejadian yang begitu belum pernah dia alami. Sebab
biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama
tak ada juga kan yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan
untuk berhenti saja memancing. Tetapi ketika dia hendak menarik pancingnya,
tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang langsung menarik pancing itu jauh ke
tengah sungai. Hatinya yang tadi sudah kesal berubah menjadi gembira, karena
dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar.
Setelah beberapa lama ia biarkan pancingnya ditarik ikan itu kesana kemari,
barulah pancing itu ditariknya perlahan-lahan. Ketika pancing itu
disentakkannya tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di
ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak
lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu.
Pada saat dia sedang melepaskan mat apancing itu, ikan tersebut memandangnya
dengan penuh arti. Kemudian, setelah ikan itu diletakkannya ke satu tempat dia
pun masuk ke dalam sungai untuk mandi. Perasaannya gembira sekali karena belum
pernah dia mendapat ikan sebesar itu. Dia tersenyum sambil membayangkan betapa
enaknya nanti daging ikan itu kalau sudah dipanggang. Ketikan dia meninggalkan
sungai utnuk pulang ke rumahnya hari sudah mulai senja. Setibanya di rumah,
lelaki itu langsung membawa ikan besar hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika
dia hendak menyalakan api untuk memanggang ika itu, ternyata kayu bakar di
dapurnya sudah habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah
kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa bbeapa potong kayu bakar dia naik
kembali ke atas rumah dan langsung menuju dapur.
Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena
ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan
tempat erhampar bebeapa keping uang emas. Karena terkejut dan heran mengalami
keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk ke kamar.
Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap
karena di dalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan rambut yang panjang
terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap
cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian, perempuan itu
tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang tegak kebingungan
di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah
perempuan yang berdiri di hadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat
perempuan secantik itu meskipun dahulu dia sudah jaun mengembara ke berbagai
negeri.
Karena hari sudah malam, perempuan itu minta agar lampu
dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak perempuan itu
mengawaninya ke dapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka. Sambil
menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah penjelmaan
dari iakn besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai.
Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di
dapur itu adalah penjelmaan sisiknya. Setelah beberapa minggu perempuan cantik
itu tinggal serumah bersamanya, pada suatu hari lelaki itu melamar perempuan
tersebut untuk jadi istrinya. Perempuan tersebut menyatakan bersedia menerima
lamarannya dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia
tidak akan pernah mengungkit asal usul istrinya yang menjelma jadi ikan.
Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.
Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang
mereka beri nama samosir. Anak itu sangat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan
anak itu berabiat kurang baik dan pemalas.
Seelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap
hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak
mengerjakan tugas itu sehingga terpaksalah ibunya yang mengantarkan nasi ke
ladang.
Suatu hari, anak itu disuruh ibunya lagi mengantarkan nasi ke
ladang utnuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan tetapi, karena terus dipaksa
ibunya, dengan kesal pergilah dia mengantarkan nsi itu. Di tengah jalan,
sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan. Setibanya di laang, sisa nasi
yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya. Saat menerimanya, si
ayah sudah sangat lapar karena nasinya sudah sangat erlambat sekali diantarkan.
Oelh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah ketika melihat nasi yang
diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnyamakin bertambah ketika anak nya
mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari nasi itu. Kesabaran si ayah
menjadi hilang dan dia pukuli anaknya sambil mengatakan “Anak yang tak bisa
diajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak keturunan perempuan yang
berasal dari ikan!”
Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah.
Kepada ibunya dia adukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan
yang diucapkan ayahnya kepadanya diceritakan pula. Mendengar cerita anaknya
itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya
dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh
anaknya agar segra pergi mendaki bukit yang terletak tak begitu jauh dari rumah
mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang erdapat di puncak bukit itu.
Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan prinah ibunya itu. Dia
berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
Ketika tampak oleh si ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak
pohon kayu yan dipanjatnya di atas bukit, dia pun berlari menuju sungai yang
tidak begitu jauh letaknya dirumah mereka itu. Ketika di tiba ditepi sungai itu
kilat menyamar disertai bunyi guruh yang menggelegar. Sesaat kemudian dia
melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada
saat yang sama, sungai itupun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat
lebat. Bebrapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap ke mana-mana dan
tenggelamlah lembah tempat sungai itu mengalir. Pak Toba tidak bisa
menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelaman,
genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang
kemudian hari dinakaan orang danau toba. Sedang pulau kecil di tengah-tengahnya
diberi nama Pulau Samosir.
NAMA: RIRIS IMMI
KELAS: 1DF01
NPM:56212446